Anak-anaknya sukses di berbagai bidang termasuk menjadi pelaku bisnis, rektor dan masing-masing memiliki holding perusahaan sendiri.
Walau begitu, di berbagai media pro Houthi yang kini mempunyai pemerintahan sendiri di Sanaa, menuduhnya sebagai orang yang memanfaatkan jabatan selama pengabdiannya ke negara.
Houthi memang lagi gencar-gencarnya menyita harta dan perusahaan yang dimiliki lawan politik, termasuk Rashad Al Alimi.
Berikut daftar perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung melalui saham yang diberitakan kelompok Houthi. Sayagnya data ini tidak dibandingkan dengan LHKPN Rashad Al Alimi versi pemerintah yang sah.
Rashad Al-Alimi memiliki sekitar 20 perusahaan, di antaranya: Al-Dabab Company for Services and Nutrition, Dose Company for Agencies and General Trade, Dolph Oil Services Company, Jioko Chinese Company for Oil Well Drilling, Jioko Chinese Company for Seismic Surveys, dan Sunopec Oil Company (memegang perjanjian produksi minyak di Sektor No. 1 Yanan), Energi Global untuk Layanan Lapangan Minyak dan Gas.
Selain itu ada juga Hawamir Al Khaleej Transportation, Shipping and Clearance Company, Al Alimi Auto Spare Parts Company, Malaysian International Twintech University dan Twintech Postgraduate Academy.
Dua lembaga pendidikan terakhir berada di Sanaa dan dapat diakses melalui situs: iutt.edu.ye/ar/home.
Universitas ini didirikan oleh keluarga Al Alimi bekerjasama dengan investor Malaysia.
Selanjutnya dia juga memiliki saham di Chinese Restaurant di sebelah Hadda Post, Fridays Park and Rest, Hanover Electricity and Cables Company, Arwa Driving Company dan Perusahaan Inspeksi Teknis Berkala Untuk kendaraan.
Presiden Al Alimi juga memiliki sejumlah bangunan dan vila dengan harga per unit diperkirakan jutaan dolar, izin ekspor bahan makanan untuk Kementerian Pertahanan Macedonia Utara dan sejumlah unit usaha lainnya dalam bidang logistik pengadaan mendukung pergerakan pasukan koalisi Arab di Yaman senilai 45 juta dolar AS.
Salah satu putranya juga memiliki 17 perusahaan terkemuka di Yaman namun uniknya namanya masuk dalam Panama Paper yang heboh beberapa tahun lalu. Dokumen itu diisi oleh berbagai nama beken pejabat negara di dunia.
Sebagian harta Al Alimi telah disita Houthi sebagai bagian dari penyitaan yang dilakukan ke semua jaringan yang dinilai mendukung Presiden Abdullah Saleh. Al Alimi merupakan orang dekat Saleh.
Abdullah Saleh pernah mendukung pemerintahan Houthi sebelum akhirnya dieksekusi Houthi setelah menawarkan proposal damai secara sepihak kepada pemerintah yang sah.
Media Houthi menyebut pemerintahan yang sah dan diakui internasional sebagai pemerintahan penghianat.
Namun dalam dialog perdamaian antara kedua belah pihak yang dimoderasi oleh PBB, kelompok Houthi mensyaratkan pemerintah yang sah untuk membayar gaji PNS yang sempat tertunda pembayarannya khususnya sebelum 2014 kudeta Houthi melalui penjualan minyak yang dikuasai pemerintah.
Ini artinya Houthi mengakui posisi pemerintah yang sah.
Pemerintah yang sah berpendapat sejak Houthi juga mempunyai pemerintahan tandingan di Sanaa, itu sudah menjadi kewajiban Houthi untuk membayarnya melalui pemasukan pajak dan kepabeanan di pelabuhan Al Hodeidah.
Belum ada tanda kesepakatan terjadi sampai periode gencatan senjata berakhir bulan lalu.
About Admin2
0 comments:
Post a Comment