Peminat Pondok Pesantren Darul Qur'an Jenderal Besar AH Nasution Membludak

ilustrasi
BeritaDEKHOMemasuki tahun ajaran baru 2018/2019, Pon­dok Pesantren Darul Quran Jend. Besar AH Nasution berpusat di Desa Bandarklippa, Kecamatan Percut Sei­tuan, Deliserdang, diserbu calon santri yang mendaftar lebih dari kuota disediakan pihak pengelola pesantren tersebut. Akibatnya, banyaknya peserta calon santri tidak lulus dari dua gelombang masa penerimaan bulan Mei dan Juli 2018.

Direktur Pesantren Kiai H Yahya Ishak Lc MA dalam arahannya sebelum pelak­sa­na­­an ujian gelombang II, Sabtu (7/7) me­ma­par­kan, untuk tahun ajaran baru 2018-2019 pe­minat calon santri di pondok pesantren yang mengasuh dua jenjang pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah itu cu­­kup tinggi di luar dari perkiraan se­be­lum­nya.

Awalnya, penerimaan santri baru hanya di­peruntukkan untuk 400 santri saja. Namun me­lihat antusias masyarakat muslim di Su­mut cukup tinggi, maka Pembina dan Pe­ngurus Yayasan Pondok Pesantren Darul Qur­an mengeluarkan kebijakan dengan me­nambah jumlah santri yang bakal diterima maksimal 580 orang.

Proses ujian penerimaan santri pun sudah dilakukan dua gelombang yakni, 2 Mei 2018 lalu dan Sabtu (7/7) yang menyisakan ratusan calon santri tidak bisa diterima karena melebihi kuota. Pada gelombang I, calon santri yang dinyatakan lulus mencapai 455 orang dan gelombang II 130 orang dari 405 yang ikut dalam ujian lisan dan tulisan.
“Kami mohon maaf tidak tidak bisa menerima seluruh pendaftar untuk menjadi santri Pondok Pesantren Darul Quran. Perlu diinformasikan yang mendaftar gelombong ke­dua mencapai 405 orang. Yang bisa di­te­ri­ma 130 orang saja,” ucap Yahya.

Yahya juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh calon santri dan wali yang datang atas keterbatasan pihak Pondok Pe­santren Darul Quran dalam menerima ca­lon santri serta mohon doa agar masa men­datang pihak Pembina juga Yayasan bisa mem­persiapkan sarana dan prasarana se­hingga bisa lebih banyak generasi Islam dapat ditampung.

Tidak Sangka

Permohonan maaf serupa juga dilontarkan Ke­tua Umum Yayasan Prof Dr H Hasan Asari Nasution MA atas fakta tidak bisanya se­­mua para calon santri diterima di Pondok Pe­santren Darul Quran karena kemampuan yang terbatas dari jumlah pendaftar.

Pihak Darul Quran terangnya, tidak me­nyang­ka antusiasime calon santri yang men­daf­tar begitu banyak melebihi dari perkiraan se­hingga tidak bisa menampung seluruhnya terlebih keberadaannya masih masuk tahun kedua dan di tahun pertama masih tergopoh-go­poh dalam operasionalnya.

“Maklum, ya­yasan ini baru dalam menge­lola pesantren di Sumut. Ini merupakan calon santri angkatan ke­dua. Tahun lalu tergopoh-go­poh opera­sio­nalnya dan mencpai 300 santri,” urainya.

Hasan juga mengungkapkan, awalnya tahun kedua ini pihak Pondok Pesantren Darul Quran merencanakan menampung jumlah santri mencapai 400 orang. Karena minat yang mendaftar sangat banyak, maka jumlahnya ditambah maksimal 580 orang namun sudah tidak mungkin diupayakan lagi untuk menambah dengan lebih banyak lagi mengingat waktunya sangat singkat.

Meski mengaku tidak punya solusi ter­ha­dap calon santri yang tidak bisa ditampung karena melebihi kuota, Hasan membeberkan bah­wa Pondok Pesantren Darul Quran punya ca­bang yang berada di Kota Pekanbaru, Pro­vinsi Riau, sehingga dimungkinkan bila ada anak yang tipe perantau mau belajar di sana. “Tentu ini hanya tawaran. Namun jika benar-be­nar berminat ke sana, bisa dibantu di­fasilitasi,” tandasnya.

Hasan juga mengapresiasi semua calon san­tri yang ujian di gelombang kedua dengan me­nyebut mereka sebagai yang terbaik sehingga proses ujiannya mencari “Best of the Best” (Terbaik dari yang terbaik).

Dijadwalkan semua calon santri yang lulus baik dari gelombang I dan II akan masuk asrama 15 Juli 2018 mendatang dan memulai aktivitas belajar esok harinya 16 Juli setelah batas akhir mendaftar ulang 14 Juli. (sumber/adm)

Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH 
Share on Google Plus

About Admin2

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...