Banyak negara seperti Kuwait membatalkan membangun pembangkit listrik nuklir atau PLTN karena biaya pembuatan yang super mahal.
Mahalnya pembangunan PLTN karena banyak teknologinya dimonopoli oleh negara tertentu.
Irak misalnya harus merogoh kocek 40 miliar dolar untuk pembangunan PLTN nya bekerja sama dengan Rusia.
Sementara, UAE membayar 20-30 miliar dolar untuk PLTN buatan Korea Selatan. Jumlah yang sama dibayar Turki untuk pembangunan PLTN Akkuyu oleh Rusia.
Hanya kepada Bangaldesh Rusia memberikan harga sekitar 12 miliar dolar AS untuk PLTN Rooppurnya.
Dulu ilmuwan Pakistan, Abdul Qadir Khan pernah merancang PLTN dengan murah yang dipakai Korea Utara dan lain sebagainya. Namun tikoh yang dikenal sebagai Bapak Nuklir Pakistan itu telah meninggal dunia tahun lalu.
Uniknya, berkat AQ Khan, Korut mampu membangun PLTN dan bersaing dengan Korsel untuk menjadi penyedia PLTN di negara lain. Sayangnya, produk Korut saat ini kurang laku karena pemberlakukan embargo.
India dan Iran merupakan bagian dari negara yang mampu memproduksi infrastruktur PLTN selain lima negara anggota tetap DK PBB, sehingga mereka lebih leluasa melakukan ekspansi energi nuklir dengan harga lokal.
0 comments:
Post a Comment