Presiden Mesir Rangkul Komunitas Syiah Ismailiyah India Renovasi Masjid

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi merangkul kembali komunitas Syiah Ismailiyah yang pernah menjadi penguasa Mesir di masa lalu khususnya pada era Dinasti Fatimiyah.

Usai peresmian kembali Masjid El Hussein setelah renovasi, Presiden juga melakukan doa salam masjid dan kemudian membacakan Al-Fatihah, surat pertama Al-Qur'an di depan makam Imam El-Hussein bersama Imam Besar Syiah Ismailiyah dari komunitas Dawudi Bohra India, Syeikh Mufaddal Saifuddin yang sering diberi gelar Raja atau Sultan Bohra yang juga menjabat sebagai Kanselir Universitas Muslim Aligarh di India.

Renovasi dilaksanakan sesuai arahan El-Sisi untuk mengembangkan tempat suci 'Ahl El-Bayt' ('Keluarga Nabi Islam Muhammad') di seluruh Mesir.

Masjid El-Hussein; salah satu tempat suci di Mesir dan salah satu situs Islam yang paling signifikan, mengingat bahwa itu adalah tempat peristirahatan terakhir Imam El-Hussein - cucu Nabi - ditutup pada bulan Maret untuk renovasi.

Peresmian juga dihadiri oleh Perdana Menteri Mostafa Madbouly dan Menteri Wakaf Mohamed Mokhtar Gomaa, beserta saudara-saudara Saifuddin, termasuk Pangeran Jawhar Izz Al-Din, Pangeran Jaafar Al-Sadiq Saif Al-Din, serta Sayyid Mufaddal Mohammad — wakil sultan di Mesir.
Dalam kerangka hubungan bersejarah yang kuat antara Mesir dan komunitas Bohra, Saifuddin melakukan upaya berharga dalam renovasi dan restorasi masjid Ahl El-Bayt dan sejumlah masjid bersejarah Mesir, termasuk El-Hussein, El-Sayyeda Nafisa, dan Masjid El-Sayyeda Zeinab, kata Juru Bicara Kepresidenan Bassam Rady, Rabu.

Hal ini di samping berbagai tindakan amal lainnya oleh komunitas Bohra di Mesir serta dukungan mereka untuk Yayasan  Tahya Misr Fund, tambah Rady.

Dalam pidatonya di acara tersebut, sultan mengucapkan terima kasih kepada Presiden El-Sisi dan menyampaikan apresiasi atas usahanya dalam mengembangkan masjid-masjid tersebut.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada presiden Mesir, pemerintah, dan orang-orang atas peran mereka dalam merenovasi tempat suci Imam El-Hussein,” katanya.

Dia juga memuji upaya yang dilakukan oleh El-Sisi dan semua badan negara, khususnya Kementerian Wakaf dan Angkatan Bersenjata dalam hal ini.

Presiden kemudian mengunjungi sebuah ruangan di dalam masjid yang berisi peninggalan Nabi Muhammad.

Ruangan itu ditambahkan ke masjid pada tahun 1893. Ruangan itu berisi selembar kain yang diyakini sebagai bagian dari jubah linen yang pernah dipakai oleh nabi dan sebuah lentera dengan empat helai rambut nabi di dalamnya.

Ruangan itu juga berisi merwad untuk kohl (Sebuah eyeliner) juga milik nabi dan pedang yang dikirim kepadanya oleh salah satu sahabatnya.

Selain itu, itu termasuk salinan Al-Qur'an yang ditulis oleh Ali bin Abi Thalib - Khalifah Islam Keempat.

Presiden El-Sisi juga mendengarkan penjelasan rinci dari direktur departemen pekerjaan militer Angkatan Bersenjata tentang pekerjaan restorasi yang dilakukan di masjid.

Share on Google Plus

About Admin

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...