Wakil Presiden Somaliland Abdirehman Saylici mengungkapkan kekecewaannya di akun twitter karena tidak diundang Washington untuk menghadiri Africa Summit bersama Jow Biden.
Dia menjelaskan bahwa tujuan negaranya berdiri adalah untuk menciptakan perdamaian dan memastikan kemakmuran umat manusia.
Somaliland merupakan negara de facto yang hanya diakui beberapa negara seperti Taiwan. Kemerdekaan Somaliland tidak diakui oleh Somalia namun karena Mogadishu tidak mempunyai sumber daya untuk mengintegrasikan kembali wilayah itu, pemerintah hanya bisa membiarkan saja.
Terdapat pangkalan militer Uni Emirat Arab di Somaliland setelah diusir dari Mogadishu.
UAE juga menjadi investor terbesar untuk perekonomian Somaliland dan sekaligus menjadi pintu perdagangan dan investasi kedalam maupun keluar negeri.
Pada era Inggris, Somaliland merupakan negara yang makmur. Namun saat merdeka Somalia yang dikuasai Italia bergabung dengan Somaliland menjadi satu negara. Wilayah Somalia yang dikuasai Perancis menjadi negara terpisah bernama Djibouti dan wilayah yang dikuasai Kenya dan Ethiopia tetap menjadi wilayah negara tersebut.
Penyatuan ini tidak sukses dan negara ini terjebak dalam konflik rebutan kekuasaan yang berkepanjangan mirip Yaman Utara dan Selatan yang sampai sekarang penyatuan negara tersebut masih bermasalah.
Somaliland akhirnya memerdekaan diri secara de facto dan kini menjadi salah satu wilayah yang paling aman.
Langkah itu diikuti oleh Puntland namun tidak untuk merdeka namun mempunyai kedaulatan penuh.
Somalia kini berbentuk negara federasi dan masing-masing negara bagian mempunyai presiden dan perdama menteri sendiri.
0 comments:
Post a Comment