Think Globally Act Locally, Lebai?

BeritaDEKHO - Opini Oleh: Julkifli Marbun (Alumni India, MA in Sociology, Annamalai Universty, MA in Arabic Literature, University of Lucknow)

Beberapa minggu belakangan ini beberapa teman menghubungi saya mengenai pendirian media online mereka.

Salah salah satu yang cukup menarik adalah info dari seorang teman mengenai berdirinya media yang dikelolanya bersama rekannya bernama sukabumiupdate.com

Saya pun sengaja memancing pembahasan kenapa nama yang dipilih adalalah sukabumiupdate.

Kesannya bagaimana gitu. Nama itu terlalu lokal.

Namun dia menjelaskan bahwa selain sisi lokalnya, mereka ingin memajukan nama Sukabumi ke pentas nasional.

Selanjutnya, makna Sukabumi adalah makna bernuansa lingkungan yakni mencintai bumi alias mencintai alam.

Dan memang, setelah launching, portal itu kini tampil menarik dengan berbagai pilihan berita yang tak mengecewakan.

Saya jadi teringat dengan adegium think globally, act locally. Tapi mungkin pembaca bisa saja mengira saya sedang lebai.

Tapi istilah itulah yang harus dimiliki oleh media lokal yang ingin tampak nasional.
Mereka harus berjuang melawan perusahaan-perusahaan besar yang sudah eksis sebelumnya.

Ada banyak contoh yang berhasil. Lihat misalnya Jawa Pos. Tak selalu berkutat di pulau Jawa. Mereka hadir di semua kabupaten di Indonesia.

Ada Siantar Pos, yang menjadi anak perusahannya, Tapanuli Pos dan lain sebagainya yang membuat bangga siapa saja yang ingin membacanya.

Tapi tidak termasuk www.tobapos.com yah, yang lahir dari sebuah blog.

Media lain yang cukup moncer adalah harianaceh.co.id.

Portal yang didirikan oleh alumni India ini sudah pantas untuk disebut sebagai media nasional.

Pembacanya, selain warga Aceh dari berbagai penjuru dunia, juga menjadi salah satu tujuan utama pengiriman rilis oleh lembaga-lembaga negara yang ingin menjangkau masyarakat Aceg.

Saifullah Hayati Nur merupakan pencetusnya. Lulusan Magister Sosiologi dari India sejak dahulu memang hobi dengan media, teknologi informasi dan berbagai bentuk penyiaran.

Dalam berbagai perbincangan, dia menyampaikan tekadnya untuk menjadi wadah utama yang mengharumkan alumni India.

Siapapun alumni India yang berbakat menulis akan ditampung tulisannya.

Tekad ini sangat fantastik.

So, menunggu apa lagi? memilih capek mengirim tulisan ke media nasional tapi tak pernah dipublish atau menggunakan media yang sedang berkembang pesat untuk meluncur ke level nasional? Pilihannya ada sama anda.

Yuk, gunakan kesempatan menulis dan kirim karyamu ke redaksi harianaceh.co.id.

Alumni India yang sudah menamatkan perkuliahan maupun yang masih menimba ilmu, ini merupakan kesempatan yang tak boleh disia-siakan. 

Selain itu, berbagai media India seperti www.tobapos.com dan www.beritadekho.com, ppi-india.org, bisa juga sebagai alternatif.

Semuanya terserah anda.

Lihat artikel berikutnya di sini.

Wassalam. ()
Share on Google Plus

About Admin2

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

1 comments:

  1. Excellent...New York Post adalah salah satu contoh nama daerah yang mereka gunakan sebagai corong informasi dunia dan mereka berhasil menguasainya informasi dunia hari ini, they're "Thinking Globally but still acting locally..."

    ReplyDelete

loading...