Ketika Dataran Tinggi Golan Disebut Mirip Hongkongnya Tiongkok

Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang dicaplok oleh Israel pada Perang Enam Hari di tahun 1967.

Sampai saat ini Suriah masih menuntut pengembalian wilayah tersebut. Namun, nasibnya mirip Palestina yang 80 persen wilayahnya kini dicaplok permanen oleh Israel.

Uniknya, Shebaa Farm atau Ladang Sheba yang menjadi wilayah Lebanon tidak pernah sama sekali dituntut oleh Beirut untuk dikembalikan oleh Israel. Bagi Lebanon wilayah tersebut merupakan milik Suriah yang dibantah oleh Damaskus.

Hanya Partai Hezbollah yang menuntut pengembalian Sheba Farm yang tidak diindahkan oleh Israel walau sebelumnya menyebut bahwa keberadaan mereka di Sheba Farm hanya untuk mengendalikan pergerakan Hezbollah.

Belakangan, Hezbollah juga tak terlalu keberatan saat Lebanon dan Israel tandatangan perbatasan laut walau merugikan Beirut. Perbatasan ini berhubungan dengan eksplorasi migas.


Tanpa menghargai perasaan warga Suriah di Golan, banyak media di AS yang menyebutnya sebagai Hongkongnya Tiongkok.

Hal ini merujuk pada penyewaan Hongkong oleh Inggris selama hampir seratus tahun dan akhirnya dikembalikan. Bedanya, Golan dicaplok bukan disewa.
Mirisnya, kota dan daerah di Golan kini memang berkembang pesat khususnya di kota yang berdiri usai penghancuran pemukiman warga Suriah asli 

Kota itu dibangun dan diberikan kepada pemukim ilegal Yahudi dan menjadikannya menjadi metropolitan.

Sementara yang dihuni warga Suriah tetap menjadi pedesaan karena penduduknya hanya mempunyai tanda pengenal yang setara dengan ijin tinggal sementara. Artinya, penduduk asli dan pemilik tanah dianggap numpang di Golan sesuai dengan peraturan penjajahan Israel. Kondisinya ini mirip dengan Palestina.


Jika ingin dianggap sebagai warga lokal, maka warga Suriah harus menerima keearganegaraan Israel. Hanya 10 persen penduduk yang menerima sisanya masih bangga menjadi warga Suriah.

Belakangan Donald Trump mengunjungi Golan. Israel memanfaatkan kunjungan itu untuk mengubah nama Golan menjadi Dataran Tinggi Trump untuk menegaska pengakuan AS yang tidak sesuai degan ketentuan PBB.


Diduga pengakuan Trump itu berhubungan dengan Abraham Accord yang mengharuskan Israel berhubungan dengan berbagai negara Arab seperti UAE, Maroko, Sudan, Bahrain dll sebagai imbalan pengakuan negara-negara tersebut atas kedaulatan Israel.

Abraham Accord ditolak oleh Palestina dan warga Golan.

Golan merupakan daerah yang kaya SDA minyak dan gas. Di luar Golan, migas hanya ditemukan di lepas pantai kecuali di Levant Basin, Palestina. 


Share on Google Plus

About Admin2

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...