Yaman, negeri yang terletak di ujung selatan Jazirah Arab, telah lama terjebak dalam konflik bersenjata yang memecah belah. Perang saudara yang berkecamuk telah membagi negara ini menjadi dua wilayah utama: wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi di utara, dan wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah yang diakui secara internasional di selatan.
Akibatnya, sistem kesehatan di Yaman pun terpecah, mencerminkan fragmentasi politik dan sosial negara tersebut.
Di wilayah yang dikuasai Houthi, yang meliputi ibu kota Sana'a, sistem kesehatan berjuang di bawah tekanan yang luar biasa. Blokade yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi telah membatasi masuknya obat-obatan, peralatan medis, dan pasokan penting lainnya. Rumah sakit dan klinik seringkali kekurangan staf, dana, dan sumber daya.
Wabah penyakit seperti kolera dan difteri telah menjadi momok yang menghantui penduduk, terutama anak-anak dan kelompok rentan.
Di wilayah pemerintah, yang berpusat di Aden, situasinya sedikit lebih baik, tetapi tetap jauh dari ideal. Pemerintah yang diakui secara internasional menerima dukungan dari negara-negara donor dan organisasi internasional, yang memungkinkan akses yang lebih baik ke bantuan kemanusiaan.
Namun, korupsi, inefisiensi, dan kurangnya koordinasi seringkali menghambat upaya-upaya bantuan. Infrastruktur kesehatan yang rusak akibat perang juga menjadi tantangan besar.
Perbandingan dengan Palestina dan Suriah menunjukkan bahwa Yaman menghadapi krisis kesehatan yang paling parah. Sementara Palestina dan Suriah juga menderita akibat konflik, mereka memiliki tingkat infrastruktur kesehatan yang lebih baik sebelum perang.
Di Yaman, sistem kesehatan sudah rapuh bahkan sebelum konflik dimulai, dan perang hanya memperburuk kondisi yang sudah buruk.
Dalam hal asuransi kesehatan, tidak ada sistem yang berfungsi penuh di Yaman. Baik wilayah Houthi maupun pemerintah mengandalkan bantuan kemanusiaan dan dukungan internasional untuk menyediakan layanan kesehatan.
Pendanaan sangat bergantung pada donasi dan anggaran pemerintah yang terbatas. Akibatnya, banyak orang Yaman tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan yang layak, dan mereka yang melakukannya seringkali harus membayar mahal untuk layanan yang terbatas.
Peran rumah sakit yang dibangun oleh negara-negara sahabat sangat penting di Yaman, seperti halnya di Palestina dan Suriah. Rumah sakit lapangan dan klinik yang didirikan oleh negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lainnya telah memberikan bantuan medis yang sangat dibutuhkan bagi korban konflik.
Namun, kebutuhan jauh melebihi kapasitas yang tersedia, dan banyak orang Yaman masih tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan yang layak.
Secara keseluruhan, sistem kesehatan di Yaman berada dalam kondisi yang sangat kritis. Perang saudara telah menghancurkan infrastruktur kesehatan, membatasi akses ke layanan kesehatan, dan menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam. Dibandingkan dengan Palestina dan Suriah, Yaman menghadapi tantangan yang lebih besar karena kondisi pra-konflik yang sudah rapuh dan intensitas konflik yang lebih tinggi.
Dukungan dari komunitas internasional sangat penting untuk membantu Yaman mengatasi krisis ini dan membangun kembali sistem kesehatan yang berkelanjutan.
Dibuat oleh AI
0 comments:
Post a Comment