Angkot Keledai di Kamp Pengungsi Suriah di Yordania, Al Za'atari Ingatkan Nuansa Masa Lalu

Kamp pengungsi Suriah di Yordania khususnya Al Za'atari kini telah berusia sepuluh tahun.

Anak-anak yang dulu berusia 10 tahun saat mengungsi dari Suriah kini telah berusia 20 tahun dan banyak sudah menikah.

Kamp pengungsi yang terletak di Mafraq ini telah banyak ditinggalkan penghuninya baik ke luar negeri maupun siap bertaruh nyawa kembali ke Suriah.

Namun karena tingkat kelahiran yang tinggi, jumlah pengungsi tetap di angka 80 ribu, 20 persen merupakan anak-anak yang lahir di kamp pengungsi.
Uniknya 20 persen kepala keluarga di kamp pengungsi ini adalah perempuan. Artinya kebanyakan dari mereka telah kehilangan suami di peperangan atau tidak pernah kembali.

Karena kondisi tempat pengungsi tak bisa dibangun bangunan permanen, kamp ini tetap terdiri dari tenda-tenda yang nampak sudah lapuk.

Seperti sebuah kota, terdapat semua hal di kamp ini mulai dari bengkel, peternakan, kios dan rumah makan.

Yang unik adalah terdapat moda transportasi keledai dari satu titik ke titik lain yang membuat nuansa kuno di kamp pengungsi tersebut.

Di Turki, banyak kamp pengungsi dibangun dengan semi permanen. Biasanya menggunakan bahan prepabrikasi atau kontainer.

Kamp-kamp pengungsi itu terlihat rapi menyerupai sebuah kota. Penduduknya juga hidup makmur karena diperbolehkan bekerja. Mereka yang telah mempunyai pekerjaan tetap dianjurkan untuk tinggal di luar kamp atau menyewa rumah sendiri.

Hasilnya ekonomi Turki diuntungkan dengan produktivitas pengungsi. Banyak di antara eks pengungsi itu kini menjadi investor di Suriah khususnya di wilayah pemerintahan interim Suriah di Azaz.


Share on Google Plus

About peace

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...