Pemerintah Yaman meresmikan sejumlah proyek pembangunan di Marib beberapa waktu lalu.
Mulai dari renovasi stadion sepakbola, pembukaan kantor cabang BUMN dan terakhir peresmian pembangkit listri baru.
Hal itu terlihat dari cuitan Perdana Menteri Maeen Abdul Malik di Twitter yang menampilkan sejumlah foto bersama dengan Wakil Presiden Sultan Al Arada yang juga menjabat sebagai Gubernur Marib dan anggota dewan kepresidenan atau PLC.
Tiga pemerintahan di Yaman saat ini sedang melakukan pencitraan untuk menarik perhatian dan partisipasi publik.
Pemerintahan Yaman di bawah PM Maeen Abdul Malik membagu kursi menteri merata ke pusat dan separatis STC Yaman di Aden.
Menteri Transportasi Yaman yang merupakan pejabat STC juga meresmikan sejumlah proyek di Aden yang dikuasai STC.
Walau di kabinet kedua belah pihak bersatu, namun secara militer kedua pihak masih belum solid.
Akibatnya, para menteri dari STC berkantor di Aden dan yang non-STC lebih memilih untuk melakukan aktifitasnya di Marib dan wilayah lain yang dikuasai tentara pemerintah non STC.
Sementara itu, pemerintahan Sanaa bentukan pemberontak Houthi juga menggagas sejumlah proyek termasuk pembangunan Metro Sanaa sebagai moda transportasi publik alternatif.
Rencana ini sempat viral dan menghebohkan karena modra transportasi kereta api ringan bekum ada di Yaman dalam sejarah.
Sanaa juga sedang mempercantik kotanya dan rencananya dalam waktu dekat sekitar 60 ribu pasukan akan melakukan parade kembali usai sebelumnya 35 ribu pasukannya parade merayakan Revolusi 21 September.
Saat itu, parade militer Sanaa dibalas dengan parade militer pemerintah di Marib yang juga viral meski tanpa menampilkan persenjataan berat dan drone.
Presiden Yaman sendiri, Rashad Al Alimi terus berkantor di Riyadh karena belum adanya jaminan keamanan baik dari pemerintah maupun STC.
Jika harus berkantor di Yaman, maka tempat paling aman adalah di Marib. Namun kota ini tidak sepenuhnya di bawah kendali pemerintah karena sangat dekat dengan kekuasaan pemberontak Houthi.
STC juga menginginkan presiden dapat berkantor di Aden. Namun, trauma pengepungan istana presiden di Aden beberapa tahun yang lalu oleh sejumlah aksi massa membuat harapan itu sulit terlaksana.
Apalagi STC mempunyai agenda separatisme sehingga terbuka peluang adanya penyanderaan dan kemungkinan lainnya.
Meski begitu, Rashad Al Alimi menghandiri pelantikannya sebagai presiden oleh parlemen Yaman di Aden beberapa bulan yang lalu dan langsung kembali ke Riyadh.
Parlemen Yaman sendiri berkantor di Seiyun, Lembah Hadramaut jauh dari hiruk pikuk rebutan politik di Sanaa, Aden dan Marib.
0 comments:
Post a Comment