BeritaDEKHO - Oleh: Yaser Amri, MA (*)
Sukarno adalah tokoh yang spektakuler, berpengetahuan luas, berani dan revolusionis, setidaknya itulah yang terlihat dari pidato-pidatonya yang berapi-api dan menghipnotis.
Berbicara tentang Sukarno adalah berbicara tentang berdirinya Indonesia, karena beliau adalah tokoh sentral dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dan salah satu dari The Founding Fathers.
Yang menarik dari Sukarno adalah ide-ide politiknya yang brilian, yang muncul dari keluasan pengetahuannya. Sebagai seorang nasionalis sejati, beliau seperti Gajahmada, ingin menyatukan wilayah Nusantara yang beliau sebut sebagai nation staat.
Sukarno adalah tokoh yang spektakuler, berpengetahuan luas, berani dan revolusionis, setidaknya itulah yang terlihat dari pidato-pidatonya yang berapi-api dan menghipnotis.
Berbicara tentang Sukarno adalah berbicara tentang berdirinya Indonesia, karena beliau adalah tokoh sentral dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dan salah satu dari The Founding Fathers.
Yang menarik dari Sukarno adalah ide-ide politiknya yang brilian, yang muncul dari keluasan pengetahuannya. Sebagai seorang nasionalis sejati, beliau seperti Gajahmada, ingin menyatukan wilayah Nusantara yang beliau sebut sebagai nation staat.
Untuk bisa menyatukan wilayah nusantara yang berbeda-beda kultur ini, harus bisa mengakomodir semua perbedaan, bahkan yang bertolak belakang. Agar Republik Indonesia bisa diterima oleh semua pihak, maka beliau meramu sebuah ideologi yang menampung perbedaan-perbedaan itu. Maka munculah istilah Nasionalisme Indonesia, Sosialisme Indonesia, Marhaenisme, Pancasila.
Sukarno adalah pemimpin yang multi talenta, selain mumpuni dalam urusan orasi, politik, fashion, beliau juga "jempolan" dalam bertango. Beliau mempunyai apresiasi seni yang tinggi, dan sangat mencintai keindahan, termasuk keindahan dalam kecantikan wanita. Di balik cerita heroiknya, Sukarno tetaplah manusia yang bisa salah.
Bagaimanapun pandainya dia membuat konsep sebuah negara – dengan gagasan sosialisme demokratiknya – toh pada praktiknya tak seindah konsep yang ditawarkan. Konsep negara yang ditawarkannya adalah sebuah negara yang tidak ada orang miskin di dalamnya.
Negara yang menjanjikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Tapi apa lacur, negara yang ia pimpin, hampir bangkrut total di tahun 1965, diikuti oleh berbagai demonstrasi yang berakhir dengan terlepasnya jabatan presiden.
Makalah ini mencoba..... selanjutnya baca di sini.
(*) Alumni India. Dosen dan Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Aceh. Pendiri dan Co-Founder South Asia Study Center/Indonesia-South Asia Forum (SASC/InSAF).
Sukarno adalah pemimpin yang multi talenta, selain mumpuni dalam urusan orasi, politik, fashion, beliau juga "jempolan" dalam bertango. Beliau mempunyai apresiasi seni yang tinggi, dan sangat mencintai keindahan, termasuk keindahan dalam kecantikan wanita. Di balik cerita heroiknya, Sukarno tetaplah manusia yang bisa salah.
Bagaimanapun pandainya dia membuat konsep sebuah negara – dengan gagasan sosialisme demokratiknya – toh pada praktiknya tak seindah konsep yang ditawarkan. Konsep negara yang ditawarkannya adalah sebuah negara yang tidak ada orang miskin di dalamnya.
Negara yang menjanjikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Tapi apa lacur, negara yang ia pimpin, hampir bangkrut total di tahun 1965, diikuti oleh berbagai demonstrasi yang berakhir dengan terlepasnya jabatan presiden.
Makalah ini mencoba..... selanjutnya baca di sini.
(*) Alumni India. Dosen dan Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Aceh. Pendiri dan Co-Founder South Asia Study Center/Indonesia-South Asia Forum (SASC/InSAF).
0 comments:
Post a Comment