BeritaDEKHO - Mughal Shah Jahan mungkin suami paling hebat di India. Permintaan untuk tidak kawin lagi dari sang istri yang meninggal lebih dulu, diturutinya hingga akhir hayat. Ini menjadi spesial karena dia adalah raja, yang tak bisa dibendung apapun maunya. Bahkan, saking sedihnya saat sang istri wafat, dia membangun monumen raksasa dari marmer putih dengan arsitektur brilian bernama Taj Mahal.
CHRISNA-M RIFKI, Agra
“YANG pintar ini sebenarnya bininya. Pantas saja lupa kawin, suaminya dikasih kerjaan bangun Taj Mahal, selama 22 tahun pula,” celetuk Rusdiansyah Aras, Direktur Kaltim Post yang disambut tawa rombongan media ini saat di Agra, lokasi Taj Mahal.
Istri Shah Jahan itu berasal dari Persia, bernama Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Dia adalah istri ketiga sang raja. Mereka menikah pada 1612, saat Mumtaz masih berusia 14 tahun.
Dia dikisahkan sangat cantik, sehingga Shah Jahan begitu sayang. Bahkan selama 19 tahun pernikahan, mereka sampai-sampai punya 14 anak, yang terakhir bernama Gauhara Begum, seorang putri. Usai melahirkan Gauhara, Mumtaz meninggal pada 17 Juni 1631 karena kondisinya memburuk.
Saat sekarat, Mumtaz dan Shah Jahan dikisahkan berduaan di tempat tidur. Mumtaz pun membisikkan permintaan terakhirnya. Yang pertama, Shah Jahan dilarang kawin lagi. Dan kedua, dia harus membangun monumen luar biasa besar dan indah, agar dunia tahu kisah cinta mereka.
CHRISNA-M RIFKI, Agra
“YANG pintar ini sebenarnya bininya. Pantas saja lupa kawin, suaminya dikasih kerjaan bangun Taj Mahal, selama 22 tahun pula,” celetuk Rusdiansyah Aras, Direktur Kaltim Post yang disambut tawa rombongan media ini saat di Agra, lokasi Taj Mahal.
Istri Shah Jahan itu berasal dari Persia, bernama Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Dia adalah istri ketiga sang raja. Mereka menikah pada 1612, saat Mumtaz masih berusia 14 tahun.
Dia dikisahkan sangat cantik, sehingga Shah Jahan begitu sayang. Bahkan selama 19 tahun pernikahan, mereka sampai-sampai punya 14 anak, yang terakhir bernama Gauhara Begum, seorang putri. Usai melahirkan Gauhara, Mumtaz meninggal pada 17 Juni 1631 karena kondisinya memburuk.
Saat sekarat, Mumtaz dan Shah Jahan dikisahkan berduaan di tempat tidur. Mumtaz pun membisikkan permintaan terakhirnya. Yang pertama, Shah Jahan dilarang kawin lagi. Dan kedua, dia harus membangun monumen luar biasa besar dan indah, agar dunia tahu kisah cinta mereka.
Ketika Mumtaz meninggal, Shah Jahan begitu sedih. Namun dia langsung membangun monumen itu pada 1632. Dia memanggil Ahmad Lahouri, arsitek terkenal asal Persia. Ahmad lalu membawa 20 ribu pekerja yang semuanya adalah tukang batu, tukang emas, hingga pengukir terbaik.
Idenya, membangun makam bagi Mumtaz seindah mungkin. Tinggi kubah utama 171 meter dan didesain oleh Ismail Khan dari Kekaisaran Ottoman. Semua bangunannya terdiri dari marmer putih yang diambil sejauh 300 km dari lokasi pembangunan Taj Mahal.
Untuk makin memperindah, para pengukir menambahkan rangkaian 43 jenis batu permata, seperti berlian, kristal, topaz, dan lainnya.
Bangunan Taj Mahal ini digarap selama 22 tahun. Hebatnya, semuanya simetris, dengan makam Mumtaz tepat di tengah-tengah rangkaian bangunan.
Dipotong dari sudut manapun, akan menghasilkan potongan serupa. Saking inginnya semuanya simetris, ketika di samping kiri Taj Mahal dibangun sebuah masjid, di samping kanan dibuat bangunan serupa yang semuanya sama persis. Bedanya, bangunan ini digunakan untuk keperluan administratif kerajaan.
Gerbang masuknya ada 3, yakni pintu utama untuk keluar masuk raja dan rombongannya. Pintu kedua untuk prajurit dan pintu terakhir untuk para budak.
Di depan Taj Mahal, ada taman dan air mancur. Bila mengambil foto tepat di depan air mancur, akan tergambar Taj Mahal di atas kolam di depannya.
Konon ketika sudah jadi, Shah Jahan masih belum puas. Dia ingin membangun Taj Mahal versi hitam, tepat di seberang Sungai Jumna. Bedanya, bangunan ini terbuat dari marmer hitam, untuk menandakan kesedihannya pada seluruh dunia. Namun ini digagalkan putranya, Aurangzeb. Sang anak lalu membuang semua batu-batu hitam itu ke sungai.
Ada sisi lain yang hingga kini belum bisa divalidasi. Ada kabar yang menyebut ketika Taj Mahal akan digunakan, Shah Jahan menjatuhkan hukuman pancung pada sang arsitek Ahmad Lahouri. Para pekerjanya juga dipotong tangannya, supaya mereka tak bisa membangun bangunan lain seindah Taj Mahal. Namun kisah ini hingga kini jadi perdebatan, karena Shah Jahan digambarkan sebagai seorang raja yang dicintai rakyat dan tidak punya kisah kejam.
“Bangunan ini, adalah lambang cinta. Kalau Anda cinta pada pasangan Anda, bawa dia ke sini. Berfotolah di sini. Supaya mereka tahu, seperti inilah bentuk cinta itu,” ujar Bhawani Pratap Shing, warga India yang menjadi guide rombongan Kaltim Post. (sumber)
Idenya, membangun makam bagi Mumtaz seindah mungkin. Tinggi kubah utama 171 meter dan didesain oleh Ismail Khan dari Kekaisaran Ottoman. Semua bangunannya terdiri dari marmer putih yang diambil sejauh 300 km dari lokasi pembangunan Taj Mahal.
Untuk makin memperindah, para pengukir menambahkan rangkaian 43 jenis batu permata, seperti berlian, kristal, topaz, dan lainnya.
Bangunan Taj Mahal ini digarap selama 22 tahun. Hebatnya, semuanya simetris, dengan makam Mumtaz tepat di tengah-tengah rangkaian bangunan.
Dipotong dari sudut manapun, akan menghasilkan potongan serupa. Saking inginnya semuanya simetris, ketika di samping kiri Taj Mahal dibangun sebuah masjid, di samping kanan dibuat bangunan serupa yang semuanya sama persis. Bedanya, bangunan ini digunakan untuk keperluan administratif kerajaan.
Gerbang masuknya ada 3, yakni pintu utama untuk keluar masuk raja dan rombongannya. Pintu kedua untuk prajurit dan pintu terakhir untuk para budak.
Di depan Taj Mahal, ada taman dan air mancur. Bila mengambil foto tepat di depan air mancur, akan tergambar Taj Mahal di atas kolam di depannya.
Konon ketika sudah jadi, Shah Jahan masih belum puas. Dia ingin membangun Taj Mahal versi hitam, tepat di seberang Sungai Jumna. Bedanya, bangunan ini terbuat dari marmer hitam, untuk menandakan kesedihannya pada seluruh dunia. Namun ini digagalkan putranya, Aurangzeb. Sang anak lalu membuang semua batu-batu hitam itu ke sungai.
Ada sisi lain yang hingga kini belum bisa divalidasi. Ada kabar yang menyebut ketika Taj Mahal akan digunakan, Shah Jahan menjatuhkan hukuman pancung pada sang arsitek Ahmad Lahouri. Para pekerjanya juga dipotong tangannya, supaya mereka tak bisa membangun bangunan lain seindah Taj Mahal. Namun kisah ini hingga kini jadi perdebatan, karena Shah Jahan digambarkan sebagai seorang raja yang dicintai rakyat dan tidak punya kisah kejam.
“Bangunan ini, adalah lambang cinta. Kalau Anda cinta pada pasangan Anda, bawa dia ke sini. Berfotolah di sini. Supaya mereka tahu, seperti inilah bentuk cinta itu,” ujar Bhawani Pratap Shing, warga India yang menjadi guide rombongan Kaltim Post. (sumber)
0 comments:
Post a Comment