Mata uang Suriah, Lira/Pound, dihajar habis-habisan oleh Dolar AS usai diterapkannya embargo ekonomi Caesar oleh Presiden AS Donald Trump.
Ekonomi Suriahpun kalang kabut dan banyak yang protes dengan naiknya harga-harga komoditas.
Namun ada sisi positif yang bisa dimanfaatkan walau ruangnya sangat kecil, yaitu biaya produksi di Suriah semakin kompetitif atau lebih murah.
Oleh karena itu, pemerintahan Bashar Al Assad melakukan sejumlah gebrakan, di antaranya dengan memberikan kontrak-kontrak kerja ke perusahaan konstruksi perkapalan lokal.
Sebelumnya, industri perkapalan di Tartus, Lattakia, Arwat dan beberapa pulau lainnya sempat bangkrut karena kurangnya peminat. Kapal-kapal impor dengan desain terbaru membanjiri pasar lokal.
Dengan adanya embargo, tentu importasi produk dari luar akan lebih sukit sehingga memberi ruang kepada industri lokal untuk tumbuh berkembang dengan baik.
Langkah Assad ini seharusnya juga diikuti oleh tiga pemerintahan lainnya yang tidak diakui seperti SG, SIG dan pemerintahan otonomi NES.
Di tengah himpitan embargo, tidak ada jalan lain untuk survive kecuali dengan swasembada pangan, industri dan sektor lainnya.
0 comments:
Post a Comment