Perang tak Jelas Ujungnya, Investor Yaman Beli Ratusan Properti di Turki

Perang di Yaman masih belum menandakan tanda-tanda berakhir. Akibatnya banyak warga Yaman di dalam maupun luar negeri yang memilih untuk berinvestasi di Turki.

Dalam sebuah statistik Turki baru-baru ini melaporkan bahwa investor Yaman membeli sekitar 902 properti di Turki selama paruh pertama tahun 2022.

Sementara sumber-sumber menegaskan bahwa sebagian besar investor tersebut itu adalah pengusaha yang terdampak perang, tokoh-tokoh Partai Islah yang memang mempunyai kedekatan historis dengan Turki.

Tokoh peraih nobel Yaman Tawakkul Karman, misalnya merupakan orang Yanan dari Taiz yang mempunyai nama marga dari Karman sebuah desa di Turki.

Dia merupakan kader Partai Al Islah dan memimpin grup usaha Bilqis yang bergerak di bidang media, yayasan sosial dan usaha lainnya.

Taiz dulunya pernah menjadi ibukota Ottoman Turki untuk Yaman. Namun menjelang abad ke-20 banyak keemiran dan kesultanan di Yaman yang memilih dalam kekuasaan Inggris yang saat itu mempunyai koloni dagang di Aden.

Saat Ottoman kalah di Perang Dunia Pertama, Kerajaan Mutawakkiliyah Syiah Zaidiyah di Yaman Utara memerdekakan diri dari Ottoman dan mengklaim dirinya raja seluruh Yaman termasuk Yaman Selatan yang saat itu terdapat dua negara; Uni Emirat Arabia Selatan dengan 20 negara bagian dan Negara Federasi Keemiran Hadramaut dengan enam keemiran. Semuanya tunduk ke Inggris.
Saat masih menjadi penguasa Yaman, Ottoman mengerahkan ratusan ribu pasukan ke Yaman khususnya dari Mesir. Namun saat pengunduran diri Ottoman usai PD I, hanya enam ribuan yang kembali. Sisanya diperkirakan melebur menjadi masyarakat Yaman di Taiz dan sekitarnya, sebagaimana terlihat di wilayah Al Turbah.

Masih menurut Institut Statistik Turki, investor Yaman berada di posisi kedua setelah Irak dalam jumlah pembeli terbanyak properti Turki yang dilakukan oleh investor Arab.

Poasisi naik dari peringkat ketiga pada tahun 2021. Total properti yang dibeli oleh investor Yaman di Turki selama tahun lalu berjumlah 1.332 properti.

Lembaga tersebut juga menyatakan bahwa jumlah orang Yaman yang memiliki real estat di Turki telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, karena warga negara Yaman berada di peringkat kesepuluh di antara daftar sebagian besar warga negara asing yang memiliki real estat di Turki.

Menurut statistik, properti yang dibeli Yaman selama tujuh tahun terakhir berjumlah sekitar lima ribu unit real estat, termasuk apartemen dan vila khususnya yang berada di kawasan mewah Istanbul, Antalya, Bursa dan Ankara.

Sementara jumlah perusahaan Yaman di Turki mencapai sekitar 519 lembaga, yang sebagian besar didirikan setelah pecahnya perang di negara itu dan emigrasi ibu kota negara.

Menurut data resmi Departemen Imigrasi Turki di Kedutaan Besar Yaman di Ankara, jumlah warga Yaman yang hadir di Turki, hingga akhir Juni 2022, telah mencapai 30.000 orang di beberapa kota Turki.

Sebagai perbandingan, para pengusaha dan investor Yaman juga memilih Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan negara Teluk lainnya untuk menanamkan modalnya.

Pilihan ke Teluk khususnya dilakukan oleh pejabat kader Partai Kongres Rakyat Umum yang berkuasa di Yaman. Mereka banyak memiliki properti di Riyadh. Sementara eks keluarga kesultanan dan keemiran Yaman yang dibubarkan pada revolusi tahun 1960-an banyak memilih Jeddah sebagai tujuan investasi dan tempat tinggal.

Sementara pejabat pemerintahan de facto Yaman Selatan (STC) lebih banyak memilih Uni Emirat Arab sebagai tujuan investasi karena posisinya yang dekat secara politik regional.

Sementara itu, pejabat dan konglomerat Houthi di Sanaa yang kaya mendadak banyak yang memilih berinvestasi di Iran, Mesir, Suriah dan Lebanon.



Share on Google Plus

About Admin2

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...