Beberapa negara Eropa telah menyiapkan hunian semi permanen untuk menampung pengungsi Ukraina.
Inggris misalnya memberikan insentif kepada warganya yang ingin menampung pengungsi Ukraina.
Sementara itu Denmark meniru cara Turki yang pernah membangun kota khusus kepada pengungsi Suriah. Bedanya Denmark akan membangun kota tersebut untuk pengungsi khusus untuk pengungsi Ukraina.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 100 ribu aplikasi dari warga Ukraina untuk migrasi ke Denmark.
Di Turki, kota pengungsi Suriah akhirnya dibubarkan seiring dengan meningkatnya xenophobia atau sentimen anti pengungsi di antara warga Turki.
Keberadaan pengungsi dianggap sebagai biang kerok fluktuasi ekonomi Turki sehingga Ankata merelokasi pengungsi ke dalam wilayah Suriah yang kini menjadi wilayah pemerintahan interim (SIG) Suriah yang dikendalikan oleh oposisi.
Konflik di Ukraina dapat disebut sebagai perang antara negara terbesar pertama dan kedua di Eropa.
Ukraina merupakan negara dengan wilayah terluas kedua di benua Eropa dan yang pertama jika tak menghitung Rusia.
Dari segi penduduk, Ukraina merupakan yang terbesar kedua setelah Rusia di antara negara eks Uni Soviet.
Namun begitu, Ukraina menyia-nyiakan potensi demografinya usai merdeka dari Uni Soviet. Kapasitas industri yang diwariskan dari Soviet juga tidak dikembangkan dengan baik.
Padahal Ukraina merupakan salah satu negara eks Soviet yang mempunyai industri antariksa, perkapalan dan industri berat yang matang setelah Rusia.
Bahkan Ukraina mewarisi galangan kapal yang mampu memproduksi kapal induk. Salah satu kapal induk yng belum selesai dibangun di era Uni Soviet kini dijual dan telah menjadi milik Tiongkok dengan nama Liaoning.
About Admin2
0 comments:
Post a Comment