Gus Najih, sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut dalam diskusi daring bertajuk Serial Kajian Studi Kehidupan Agama Kontemporer yang disiarkan langsung di kanal YouTube TVNU, Jumat (29/8).
"Mereka eksklusif. Mengklaim kebenarannya sendiri dan merasa sebagai representasi Islam. Keduanya mengaku mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah. Menentang mereka berarti menentang Allah dan rasul-Nya,” kata dia.
Kedua, sama-sama lahir dari negara konflik. Baik Taliban di Afghanistan maupun ISIS di Suriah, keduanya lahir dari negara yang memiliki konflik berkepanjangan.
“Juga sama-sama lahir atas peran Amerika,” terangnya.
Dijelaskan, kelahiran ISIS, Taliban, dan kelompok-kelompok teror, langsung maupun tidak langsung merupakan peran AS. ISIS muncul setelah negara Adi Kuasa ini menginvasi Irak, dan Taliban membesar setelah AS menginvasi Afghanistan.
0 comments:
Post a Comment