BeritaDEKHO - Untuk yang ketiga kalinya, event Kutacane Adventure Extreme (KAE) digelar Xtrim Losta di Aceh Tenggara. Kali ini digelar pada Sabtu dan Minggu (30/4-1/5) dan terbukti dibanjiri peserta yang tergila-gila menjajal trail adventure di medan ekstrim.
Sebanyak 228 orang adventure mania dilepas Wakil Bupati Kutacane di Lapangan Jend Ahmad Yani. Prosesi start ditandai dengan penyerahan chequered flag dari Ketua Panitia Dr Heri Al Hilal kepada Wakil Bupati Aceh Tenggara H Ali Basrah. Rombongan besar didahului tiga leader di depan.
Peserta terjauh datang dari Kalimantan yaitu Sultan, Edwin, Benny dan Ajit. Mereka adalah alumni peserta Indonesia Offroad eXpedition Jogja-Bali (IOX JOLI) 2016 yang tergabung dalam tim The Next Sangata dan memboyong KTM Executive 250cc dan 300cc mesin 2-tak. Sedangkan peserta lainnya dari komunitas Xtrim Indonesia di Medan dan Aceh, serta Cahroad Banda Aceh.
“Etape pertama hari Sabtu menempuh jarak 120 km, finis di pantai Goyang. Karena treknya cukup ekstrim, terpaksa peserta antri satu per satu,” ungkap Fadli Costa, Ketua Xtrim Losta Aceh Tenggara.
Sebanyak 228 orang adventure mania dilepas Wakil Bupati Kutacane di Lapangan Jend Ahmad Yani. Prosesi start ditandai dengan penyerahan chequered flag dari Ketua Panitia Dr Heri Al Hilal kepada Wakil Bupati Aceh Tenggara H Ali Basrah. Rombongan besar didahului tiga leader di depan.
Peserta terjauh datang dari Kalimantan yaitu Sultan, Edwin, Benny dan Ajit. Mereka adalah alumni peserta Indonesia Offroad eXpedition Jogja-Bali (IOX JOLI) 2016 yang tergabung dalam tim The Next Sangata dan memboyong KTM Executive 250cc dan 300cc mesin 2-tak. Sedangkan peserta lainnya dari komunitas Xtrim Indonesia di Medan dan Aceh, serta Cahroad Banda Aceh.
“Etape pertama hari Sabtu menempuh jarak 120 km, finis di pantai Goyang. Karena treknya cukup ekstrim, terpaksa peserta antri satu per satu,” ungkap Fadli Costa, Ketua Xtrim Losta Aceh Tenggara.
“Wah, trek lumayan panjang dan menantang, terutama 20 km terakhir menjelang finish. Cuacanya panas jadi kering, coba hujan lebih ekstrim lagi,” komentar Edwin dari The Next Sangata yang puas dengan trek di Sumatera.
Lain lagi disampaikan rekannya Benny. Pria asli Pekanbaru yang merantau ke Kalimantan ini memang sengaja mengajak petualang trail dari pulau Borneo. “Biar mereka tahu indahnya alam dan objek wisata yang dilalui,” sebut Benni yang sudah mengajak rekannya main di Bukittinggi dan Pekanbaru.
Tentunya dibutuhkan kesabaran dan kemahiran mengendarai motor trail. Apalagi trek yang disuguhi panitia melewati area hutan, sungai, perbukitan dengan tanjakan terjal dan turunan tajam. “Harus kompak saling membantu, ini salah satu tujuan dari event petualang yang kita buat,” tambah Fadli.
Bagi Fadli ini adalah event yang ketiga, dimana KAE 1 tahun 2013 dan KAE 2 pada 2015. “Tahun ini KAE 3, untuk yang ke-4 kita rencanakan tahun 2017 bersamaan dengan arung jeram bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Aceh Tenggara,” beber Fadli.
Sementara itu, Bustaman dari IOX Chapter Aceh ikut serta dalam ajang ini. “Treknya mantap dan lumayan menantang. Kebetulan saya koordinator roda dua di event IOX minggu depan, kondisi trek lebih ekstrim lagi dari ini,” ulas Bustamam.
Start etape kedua Minggu (1/5) dimulai dari kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dari jauh kelihatan Gunung Leuser menjulang tinggi 3.404 meter dari permukaan laut. Peserta kembali hadapi tantangan berat melewati rintangan alam meski jarak dipangkas jadi 60 km. “Sebagian tertinggal di belakang dan harus dievakuasi keluar dari jalur yang dilalui,” sebut Fadli.
Sampai finish semua kembali rileks sebab panitia menyediakan 4 hadiah utama sepeda motor untuk dibawa pulang. Dua unit motor trail Viar dan dua unit Honda Revo plus hadiah doorprize lainnya. Aaah, enaknya bisa bawa pulang hadiah. Kalau begitu, sampai jumpa di event KAE IV tahun depan. (sumber)
Lain lagi disampaikan rekannya Benny. Pria asli Pekanbaru yang merantau ke Kalimantan ini memang sengaja mengajak petualang trail dari pulau Borneo. “Biar mereka tahu indahnya alam dan objek wisata yang dilalui,” sebut Benni yang sudah mengajak rekannya main di Bukittinggi dan Pekanbaru.
Tentunya dibutuhkan kesabaran dan kemahiran mengendarai motor trail. Apalagi trek yang disuguhi panitia melewati area hutan, sungai, perbukitan dengan tanjakan terjal dan turunan tajam. “Harus kompak saling membantu, ini salah satu tujuan dari event petualang yang kita buat,” tambah Fadli.
Bagi Fadli ini adalah event yang ketiga, dimana KAE 1 tahun 2013 dan KAE 2 pada 2015. “Tahun ini KAE 3, untuk yang ke-4 kita rencanakan tahun 2017 bersamaan dengan arung jeram bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Aceh Tenggara,” beber Fadli.
Sementara itu, Bustaman dari IOX Chapter Aceh ikut serta dalam ajang ini. “Treknya mantap dan lumayan menantang. Kebetulan saya koordinator roda dua di event IOX minggu depan, kondisi trek lebih ekstrim lagi dari ini,” ulas Bustamam.
Start etape kedua Minggu (1/5) dimulai dari kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dari jauh kelihatan Gunung Leuser menjulang tinggi 3.404 meter dari permukaan laut. Peserta kembali hadapi tantangan berat melewati rintangan alam meski jarak dipangkas jadi 60 km. “Sebagian tertinggal di belakang dan harus dievakuasi keluar dari jalur yang dilalui,” sebut Fadli.
Sampai finish semua kembali rileks sebab panitia menyediakan 4 hadiah utama sepeda motor untuk dibawa pulang. Dua unit motor trail Viar dan dua unit Honda Revo plus hadiah doorprize lainnya. Aaah, enaknya bisa bawa pulang hadiah. Kalau begitu, sampai jumpa di event KAE IV tahun depan. (sumber)
0 comments:
Post a Comment