Kelompok Houthi di Yaman tak diragukan lagi menjadi pihak yang paling menikmati posisi yang terkuat di konstalasi politik.
Sejumlah pejabat dan konglomerat Houthi kaya mendadak baik dengan memonopoli kegiatan bisnis di wilayahnya maupun dengan mengelola pampasan perang dengan penyitaan aset perusahaan, yayasan dan istana lawan politik yang dianggap melawan negara alias melawan pemerintahan Houthi di Sanaa.
Selain militer, para pengusaha yang berafiliasi dengan partai politik merupakan pihak berikutnya yang diuntungkan. Partai Kongres Rakyat Umum merupakan koalisi Houthi di Sanaa. Mereka juga menjadi pengusaha utama di pemerintahaan Yaman yang sah berkoalisi dengan Parpol Al Islah.
Presiden Abdullah Saleh yang tewas di tangan Houthi merupakan tokoh sentral dan pendiri Partai Kongres. Diperkirakan total hartanya pernah mencapai 64 miliar dolar AS yang tersebar di seluruh negeri dan di luar negeri khususnya di Uni Emirat Arab. Itu di dapat selama tiga dekade memerintah.
Meski sebagian besar hartanya telah disita kelompok Houthi di Sanaa, namun sejumlah perusahaannya masih eksis di Taiz, Aden, Hadramaut dll wilayah yang dikuasai pemerintah.
Brigjen Tarik Saleh, kemenakannya yang kini menjadi anggota dewan presidium Yaman (PLC) kini mengelola sebagian harta Saleh di Mocha, Aden dan sekitarnya.
Begitu juga Partai Al Islah. Tokoh sentralnya Hamid Al Ahmar diperkirakan mempunyai kekayaan 10 miliar dolar AS salah satu tertinggi di Yaman.
Belakangan sejumlah kelompok militer dan politisi selatan mendirikan dewan transisi selatan (STC) yang menjadi pemerintahan de facto Yaman Selatan.
Mereka lahir akibat merasa terpinggirkan. Dalam perjanjian damai dengan pemerintah di Riyadh, STC mensyaratkan pembangian jatah proyek dan jabatan di kabinet hingga provinsi 50-50 dengan kelompok utata di pemerintahan.
Maka tak heran, meski lahir belakangan, harta kekayaan Presiden STC, Mayjen Aidarous Al-Zubaidi meningkat tajam.
Puluhan perusahaannya didirikan patungan dengan konglomerat sipil lokal maupun dengan investor luar negeri seperti Uni Emirat Arab.
Sumber Yaman mengungkapkan bahwa Aidarous menjadi mitra di Perusahaan Energi Hadhramout dengan pengusaha Abdullah Al-Basiri yang dikenal sebagai penguasa bisnis di Aden dan Hadhramout.
Dia juga bekerja sama dengan Abbas Sunij dalam perdagangan emas di Yaman dan Arab Saudi. Untuk pasar emas Uni Emirat Arab dia menggandeng pengusaha lainnya Abdul Karim Al-Shuaibi.
Selain perdagangan emas, dia juga memiliki perusahaan perdagangan umum di Dammam Arab Saudi dengan partner usaha Abu Ayman Al-Shathby.
Jejak orang Yaman mendirikan perusahaan besar di Arab Saudi bukan hal baru. Sejak Arab Saudi berdiri, pengusaha pertama yang sukses berasal dari Yaman.
Maka tak heran beberapa konglomerasi di Saudi merupakan milik warga Yaman meski sudah warganegara Saudi seperti Grup Bin Ladin, jaringan farmasi An Nahdi, Al Amoudi dan lain sebagainya.
Selain usaha, Mayjen Aidarous Al-Zubaidi juga mengelola sejumlah aset tanah real estate di Aden dengan kongsi bisnisnya Jihad Al-Shawdhi, dan dikelola langsung oleh saudaranya Muhammad Al-Zubaidi.
Perusahaan milik Al Zubaidi juga ditopang dengan kredit lunak dari Uni Emirat Arab dan sejumlah investor lainnya.
Dia juga mengelola sejumlah perusahaan keamanan yang menyediakan jasa pengamanan ke konglomerasi lainnya khususnya wilayah yang tidak dikuasai milisi STC.
Kebanyakan yang memakai jasanya adalah perusahaan tambang migas, pabrik semen dan usaha lainnya yang padat karya.
0 comments:
Post a Comment