Saudara dari Brigjen Tarik Saleh, Ammar Saleh dilaporkan telah ditunjuk oleh Presiden Rashad Al Alimi untuk menjadi Ketua Badan Keamanan Nasional Yaman sebuah lembaga yang mirip Kopkamtib di Indonesia pada era Orde Baru.
Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) belakangan diganti dengan Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional (Bakorstanas) yang juag dibubarkan diera Gusdur. Sekarang lembaga yang mirip adalah Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab).
Penunjukan Ammar Saleh ini bukan sesuatu yang baru. Di masa Presiden Abdullah Saleh, paman mereka, baik Brigjen Tarik dan Ammar Saleh telah terlibat di Badan Keamanan Nasional khususnya dalam posisi sebagai salah satu pimpinan pasukan elite Garda Republik.
Penunjukan ini diperkirakan untuk memperkuat posisi ibukota sementara Aden yang selama ini dikuasai milisi di bawah Dewan Transisi Nasional (STC) yang merupakan Pemerintahan de facto Yaman Selatan.
Milisi STC sebelumnya menguasai Aden dan mengusir pasukan pemerintah dalam sebuah momen perbedaan antar keduanya.
Banyak pejabat pemerintah akhirnya berkantor dari Marib bahkan parlemen Yaman pindah ke Seiyun, Lembah Hadramaut, di Timur Yaman.
Milisi STC dilaporkan telah keluar dari kota Aden dan memusatkan pasukannya di pinggir kota tersebut. Milisi Perlawanan Nasional sebuah ormas yang dibentuk Tarik telah menempatkan pasukannya khususnga di sekitar kantor Badan Keamanan Nasional dan objek vital lainnya seperti istana negara.
Milisi STC dan Perlawanan Nasional sama-sama mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab. Sehingga dapat difahami mengapa Tarik akhirnya bisa masuk Aden tanpa kontak senjata.
Meski keduanya berada di barisan yang sama mendukung pemerintahan yang sah, namun milisi Tarik masih dicurigai oleh pihak lainnya karena sempat mendukung Houthi sebelum Abdullah Saleh dieksekusi Houthi.
Milisi STC juga kebanyakan berasal dari eks tentara selatan yang pernah bertempur melawan Garda Republik di tahun 1994. Kebanyakan mereka mencari suaka di luar negeri usai mengalami kekalahan dan baru kembali pada 2014 saat Abd Rabboh Mansour Hadi menjadi presiden.
Di era Rashad Al Alimi, pemerintah mengangkat banyak jenderal dari selatan menjabat pangdam di militer namun mempercayakan keluarga eks Abdullah Saleh sebagai ketua Badan Keamanan Nasional.
Tarik Saleh selama ini mempunyai pasukan di Kota Mocha di pantai Provinsi Taiz. Pasukannya berhasil merebut Al Hodeidah sebelum akhirnya diserahkan pemerintah ke Houthi sebagai hasil perjanjian Stockholm untuk memberikan akses bantuan kemanusiaan ke kelompok Houthi.
Sebagai anggota PLC yang ekuivalen sebagai deputi presiden atau wapres, Tarik Saleh juga dapat menggunakan fasilitas istana negara di Aden untuk menjalankan tugas PLC atau kepresidenan.
Penunjukan Ammar Saleh ini juga dapat dilihat sebagai upaya memperkuat Partai Kongres Rakyat Umum yang memerintah khususnya faksi Riyadh dan Abu Dhabi dari klan atau lingkaran Abdullah Saleh menyusul turunnya kepercayaan publik ke Partai Islah.
Ammar Saleh pernah ditugaskan sebagai atase militer Yaman di Ethiopia atas rekomendasi Ahmad Abdullah Saleh yang pernah menjadi Dubes Yaman di UAE.
Penugasan itu diduga untuk tujuan samping yaitu mengelola sejumlah unit perusahaan eks Presiden Abdullah Saleh beserta peternakan kuda.
Presiden Abdullah Saleh pernah dinobatkan oleh berbagai pihak sebagai orang terkaya di Yaman dengan aset sekitar 64 miliar dolar. Sebagian aset itu telah disita oleh kelompok Houthi khususnya di wilayah yang mereka kuasai.
Usai penugasan di Ethiopia, Ammar Saleh pernah dipecat dan diajukan ke pengadilan pada 2015 dari militer atas dugaan keterlibatan memberi jalan Houthi menguasai Sanaa di momen sebelumnya.
Namun dia berhasil melarikan diri dan muncul kembali saat Abdullah Saleh dieksekusi Houthi.
Dia bergabung dengan ormas Perlawanan Nasional pimpinan Tarik di divisi intelijen.
Selama bertugas dia dituduh sebagai dalang asasinasi sejumlah pimpinan Tentara Nasional Yaman yang berafiliasi dengan Partai Islah dan berjasa membebaskan Mocha dan Al Hodeidah.
Perseteruan itu dinilai berhubungan dengan permainan lama tiki taka intelijen antara Badan Keamanan Nasional dan klan Abdullah Saleh versus Mayjen Ali Mohsen Saleh Al Ahmar yang saat itu menjadi wapres dari Abdu Rabboh Mansour Hadi yang dikenal sebagai orang dekat Partai Islah.
Abdullah Saleh dan Ali Mohsen merupakan sepupu jauh yang masih punya hubungan kekerabatan.
0 comments:
Post a Comment