Taliban menyatakan bahwa keberadaan nama-nama pemimpin mereka dalam daftar hitam AS melanggar perjanjian Doha.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan pada hari Kamis (9/9/2021) bahwa posisi pemerintah AS melanggar perjanjian Doha.
Pentagon mengatakan beberapa anggota kabinet Imarah Islam Afghanistan atau anggota jaringan Haqqani ada dalam daftar hitam AS.
"Imarah Islam menganggap posisi itu sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian Doha, yang tidak akan menguntungkan AS atau Afghanistan," kata Mujahid seperti dikutip Iran Press.
"Keluarga Haqqani adalah bagian dari Imarah Islam dan tidak punya nama atau organisasi terpisah," katanya, seraya menambahkan daftar hitam seharusnya dihapus.
0 comments:
Post a Comment