![]() |
Ketum Syarikat Islam @HamdanZoelva |
BeritaDEKHO - Sebagai bentuk wadah untuk merealisasikan nilai-nilai kebangsaan yang dibangun HOS Tjrokoaminoto, Perhimpunan Sarekat Islam meluncurkan komunitas HOS Tjrokoaminoto Istitute. (baca)
Ketua Syarikat Islam Hamdan Zoelva mengatakan, cita-cita kebangsaan dan persatuan yang dibangun oleh Tjokroaminoto sangat besar. “Kemerdekaan sejati urutannya kedaulatan ekonomi, baru kemerdekaan sejati,” kata Hamdan di Kantor SI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).
Hamdan melanjutkan, ketidakdilan ekonomi dapat mengancam persatuan Indonesia. “Pemikiran Tjokro soal ketidakadilan ekonomi harus menjadi perhatian generasi milenial. Doktrin Pancasila tanpa ketidakadilan ekonomi maka sama saja,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Hamdan mencontohkan, jika setiap hari orang merasakan ketidakadilan dan kesulitan maka sama saja ancaman terhadap kebangsaan. “Kalau ada yang merasa diperlakukan tak adil. Itu sama sekali tak boleh dikembangkan,” jelas dia.
Sementara, dalam perspektif Islam, ajaran Tjokroaminoto disebutkan bahwa Islam adalah sebagai pemersatu dari Sabang sampai Merauke. “Inilah yang menyatukan kita. Islam harus menjadi pemersatu bangsa,” terang Hamdan.
Sementara, soal maraknya aksi terorisme, Hamdan menyebut, pemikiran Tjokro soal Islam yang moderat dan bermafaat, sangat relevan diperlukan. “Islam sama sekali tak mengajarkan kebencian dan permusuhan. Melainkan Islam mengajarkan kebaikan,” terang Hamdan.
Sementara, Ketua Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Wahyu Bintang Saputra mengatakan, HOS Tjokroaminoto Institute sebagai lembaga think tank kebangsaan, kenegaraan dan keislaman negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tjokroaminoto Institute lebih dalam dihadirkan sebagai tempat cendekiawan muda Indonesia berproses mengawal kemerdekaan yang sejati seperti cita cita guru para pemimpin bangsa semasa hidupnya,” jelas Bintang. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
Hamdan mencontohkan, jika setiap hari orang merasakan ketidakadilan dan kesulitan maka sama saja ancaman terhadap kebangsaan. “Kalau ada yang merasa diperlakukan tak adil. Itu sama sekali tak boleh dikembangkan,” jelas dia.
Sementara, dalam perspektif Islam, ajaran Tjokroaminoto disebutkan bahwa Islam adalah sebagai pemersatu dari Sabang sampai Merauke. “Inilah yang menyatukan kita. Islam harus menjadi pemersatu bangsa,” terang Hamdan.
Sementara, soal maraknya aksi terorisme, Hamdan menyebut, pemikiran Tjokro soal Islam yang moderat dan bermafaat, sangat relevan diperlukan. “Islam sama sekali tak mengajarkan kebencian dan permusuhan. Melainkan Islam mengajarkan kebaikan,” terang Hamdan.
Sementara, Ketua Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Wahyu Bintang Saputra mengatakan, HOS Tjokroaminoto Institute sebagai lembaga think tank kebangsaan, kenegaraan dan keislaman negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tjokroaminoto Institute lebih dalam dihadirkan sebagai tempat cendekiawan muda Indonesia berproses mengawal kemerdekaan yang sejati seperti cita cita guru para pemimpin bangsa semasa hidupnya,” jelas Bintang. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment