Seorang aktivis anti korupsi yang berafiliasi dengan Dewan Transisi Selatan (STC) yang menjadi pemerintah de facti Yaman Selatan menduga adanya keterlibatan Perdana Menteri, yang setia kepada koalisi pimpinan Saudi, Maeen Abdul-Malik, dalam kesepakatan korupsi baru terkait bahan bakar pesawat Yemeni Airlines.
Yemen News Portal melaporkan sang PM diduga mengarahkan kontrak dengan perusahaan tertentu untuk memasok bahan bakar pesawat maskapai dengan kenaikan di atas harga yang berlaku di pasar, sementara tender seharusnya diumumkan dengan harga terendah dipilih.
Ditambahkan perusahaan diarahkan oleh PM untuk membuat kontrak dengan maskapai dengan membebankan satu dolar 65 sen ekstra untuk setiap liter bahan bakar, untuk keuntungan Maeen.
Dengan pengaturan ini diduga Maeen diuntungkan jutaan riyal Yaman perbulan dengan pembebanan kenaikan harga tiket pesawat.
Pengungkapan dugaan korupsi ini diperkirakan berkaitan dengan kejadian sebelumnya di mana Partai Islah yang mendukung Maeen membongkar skandal korupsi Gubernur Aden Ahmed Lamlas yang juga menjabat sebagai Sekjen STC.
Gubernur Aden diduga menyalahgunakan kedudukannya untuk melakukan tindak pidana korupsi yang berpotensi merugikan negara sekitar 30 miliar riyal Yaman dari pendapatan pemerintah daerah.
0 comments:
Post a Comment