Semakin banyak yang yakin bahwa strategi Rusia di Ukraina sedikit banyaknya berhubungan dengan langkah-langkah strategis yang diambil Moskow di Suriah.
Baru-baru ini Moskow mulai menempatkan pesawat strategisnya di Bandara Qamishli di wilayah Timur Suriah yang berada dalam wilayah pemerintahan SdC/SDF/AANES Suriah sekutu AS dkk.
Pesawat tipe Su-34 itu dianggap saat menjadi bomber terbaik di dunia dan sangat ditakuti oleh NATO.
Pergerakan Rusia itu diikuti juga dengan semakin beraninya pasukan Suriah menegur tentara NATO khususnya dari Inggris yang berkeliaran tanpa izin ke Hasakah.
Inggris sebagaimana AS mengaku berada di Suriah untuk mengkonter ISIS dengan ijin pemerintahan AANES. Namun pemerintahan rejim Bashar Al Assad meyebut mereka datang secara ilegal karena tidak diundang oleh Damaskus yang masih diakui secara sah sebagai pemerintahan Suriah di PBB.
Pemerintahan Assad juga menuduh AS, Inggris dan tentara NATO lainnya seperti Jerman, Kanada dll berada di Suriah hanya untuk mencuri minyak Suriah yang memang 70 persen berada di wilayah AANES.
Minyak tersebut dibawa ke Kurdistan Iran untuk dijual di pasar bebas.
Pemerintahan SDC/SDF/AANES sendiri tidak akur dengan Kurdistan karena SDF merupakan penjelmaan PKK Turki sementara Kurdistan dikuasai kelompok Kurdi Irak.
Migas Suriah sebenarnya tidak terlalu banyak bila dibandingkan UAE atau Arab Saudi. Namun output migas dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri Suriah. Dengan menguasai ladang migas Suriah, AS dkk telah sukses menambahkan kesengsaraan bagi warga Suriah sebagai bagian dari embargo Kaesar yang diterapkan oleh Washington.
0 comments:
Post a Comment