Tiyo Satriyo nama bocah itu, setiap harinya, setelah mandi, ia menunggu guru sekolah menjemputnya sembari main game, dilaporkan tribunnews.com.
Dia berusia 11 tahun dan belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Firdaus. Saat beraktifitas, ia memegang pena dengan mulutnya untuk menulis.
Meskipun kondisi fisiknya terbatas, tetapi prestasi akademik Tiyo tidak kalah dengan yang lain. Ia berada di kelas dua, tetapi dapat memecahkan keempat masalah matematika seperti perkalian dan pembagian.
Awalnya, Tiyo juga berjuang dengan rasa kurang percaya diri, tetapi menghilang seiring berjalannya waktu. Kini, ia bahkan menjadi favorit bagi semua guru karena sifat optimis dan cerianya. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
Dia berusia 11 tahun dan belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Firdaus. Saat beraktifitas, ia memegang pena dengan mulutnya untuk menulis.
Meskipun kondisi fisiknya terbatas, tetapi prestasi akademik Tiyo tidak kalah dengan yang lain. Ia berada di kelas dua, tetapi dapat memecahkan keempat masalah matematika seperti perkalian dan pembagian.
Awalnya, Tiyo juga berjuang dengan rasa kurang percaya diri, tetapi menghilang seiring berjalannya waktu. Kini, ia bahkan menjadi favorit bagi semua guru karena sifat optimis dan cerianya. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment