Harga Minyak Naik, Semangat Investasi Orang Indonesia di Hulu Migas Naik Tajam

1 min read
ilustrasi
BeritaDEKHOInvestasi hulu minyak dan gas bumi (migas) meningkat 32,5% dalam sebulan terakhir. Kenaikan ini seiring dengan naiknya harga minyak.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan investasi selama Januari-April 2018 mencapai US$ 3,18 miliar atau sekitar Rp 44,7 triliun. Padahal, hingga Maret lalu, investasi hanya US$ 2,40 miliar.

Adapun, angka US$ 3,18 miliar itu merupakan investasi untuk eksploitasi dan eksplorasi. "Untuk investasi/expenditure di kegiatan eksploitasi dan eksplorasi, sebesar US$ 3,18 miliar, " kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (15/5).

Meski begitu, capaian investasi dalam empat bulan itu masih di bawah target. Capaian itu masih sekitar 22% dari target Rencana Kerja dan Anggaran (Work Plan and Budget/WP&B) yang ditetapkan US$ 14,2 miliar.

Untuk periode April, ICP sudah menyentuh level US$ 67,43 per barel tertinggi sejak November 2014. Sementara  ICP di APBN dipatok US$ 48 per barel.

Selain itu, harga minyak dunia juga meningkat. Harga minyak jenis Brent mulai mendekati level US$ 80 per barel. Harga Brent naik 1,05% dari pembukaan hari ini menjadi US$ 79,05 per barel. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga naik 0,86% ke level US$ 71,57 per barel. 

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi optimistis kenaikan harga minyak itu akan mengerek investasi tahun depan. "Harga minyak naik sekarang, tahun depan eksplorasi akan meningkat," kata dia di Kementerian ESDM, Senin (14/5).

Peningkatan investasi hulu migas tahun depan juga dapat dipicu dari kegiatan blok-blok migas hasil lelang dan beberapa blok migas terminasi yang telah diserahkan kepada Pertamina. Adapun kegiatan di blok eksplorasi tahun ini terdiri dari pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 103 sumur. Padahal target WP&B orisinal tahun lalu bisa 138 kegiatan. (sumber/adm)

Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH 

Post a Comment