Dua juru bicara Taliban, Zabehullah Mujahid dan M Naeem juga mengumumkan hal itu melalui akun Twitter mereka.
Beberapa pihak bereaksi dengan perkembangan tersebut.
Mantan Wapres Pertama Amrullah Saleh yang kini mengklaim sebagai 'presiden care taker' mengatakan bahwa milisinya akan terus melakukan perlawanan ke pemerintahan Taliban menggunakan bendera nasional Afghanistan.
Saleh membuat cuitan tersebut dari Panjshir yang kini sudah diputus aliran listrik dan internetnya.
Ini menambah kecurigaan bahwa Saleh sebenarnya di Tajikistan, bukan di Pansjshir sebagaimana diklaim.
Pernyataan ini juga memperkuat dugaan bahwa milisinya tidak sejalan dengan mili anti Taliban lainnya di bawah Ahmad Massoud yang menggunakan bendera lokal beda dengan bendera nasional, meski kedua milisi diperkirakan sama-sama bertempur di lokasi yang sama.
Faksi Ahmad Massoud membuka peluang untuk bergabung dengan pemerintahan Taliban asal posisi ayahnya Ahmad Shah Massoud tetap dihormati sebagai pahlawan dan pihaknya mempunyai perwakilan di pemerintahan.
Semenara milisi Saleh tidak membuka peluang untuk berdamai.
Sementara itu Zalmay Khalilzad, utusan khusus AS untuk Afghanistan mengatakan bahwa perang AS dkk di Afghanistan resmi selesai.
Kini Taliban dihadapkan pada tantangan membangun Afghanistan menjadi lebih baik.
Dia juga mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Afghanistan untk sebuah era yang baru yang diharapkak dari sebelumnya.
Pengamat internasional Torek Farhadi yang juga merupakan eks staf kepresiden Afghanistan menjelaskan Taliban akan mengalami krisis legitimasi jika tak masukkan semua pihak dalam pemerintahan inklusifnya.
Selain etnik, parpol dan ormas, menurutnya perwakilan perempuan juga harus seimbang dalam sebuah sebuah wawancara di televisi.