Volume Perdagangan Uzbekistan dan Afghanistan Meningkat Usai Pemerintahan Taliban Berkuasa

2 min read
Volume perdagangan Uzbekistan dan Afghanistan meningkat tajam usai naiknya Taliban ke puncak kuasa di Afghanistan.

Keluar masuk ekspor dan impor mengalami peningkatan meski Uzbekistan menutup total perbatasannya untuk penyungsi.

Komoditas yang diimpor Afghanistan dari Uzbekistan termasuk migas, produk tekstil, karpet dan lain sebagainya.

Saat ini Uzbekistan berusaha menjaga hubungan baiknya dengan pemerintahan Taliban dan meminta AS dkk untuk segera menampung eks pasukan Afghanistan dan keluarganya yang melarikan diri ke Uzbekistan bersama sejumlah pesawat milik negara Afghanistan.

Tashkent berharap para pelarian tersebut untuk segera dipindahkan ke negara ketiga agar hubungan baik dengan pemerintahan Talibam tidak terganggu.

Pihak Uzbekistan mengatakan bahwa jika tidak ada solusi, maka pihaknya akan mendeportasi mereka ke Afghanistan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pelarian tersebut dikoordinasikan sebelumnya dengan AS.

Tidak diketahui apakah puluhan pesawat yang dilarikan tersebut akan dikembalikan Uzbekistan ke Afghanistan atay ke AS.

Sementara itu pemerintahan Taliban telah meminta secara resmi penangguhan pembayaran iuran listrik yang dibeli dari Uzbekistan, Tajikistan, Iran dan tetangga lainnya.

Penahanan cadangan devisa perbankan Afghanistan membuat pemerintahan Taliban tidak memiliki stok dolar yang cukup untuk pembayaran tersebut.

Jika AS dkk sudah tidak menahan lagi harta milik bangsa Afghanistan itu maka pembayaran akan dilanjutkan.

Pengamat di Afghanistan menjelaskan bahwa ketergantungan listrik dari negara tetangga menjadi tantangan besar pertama bagi pemerintahan Taliban.

Jika negara-negara tetangga pada akhirnya akan memutus aliran listrik maka mau tidak mau Taliban harus menyediakan sumber pasokan alternatif seperti dari tenaga surya, air maupun angin.

Sementara itu Iran optimis volume perdagangan dengan negara tetangga akan naik 100 persen tanpa menyebut mengenai Afghanistan dan Taliban.

Tahun depan perdagangan Iran ke berbagai negara tetangga diprediksi meningkat menjadi 40 miliar dolar AS dari angka 20 miliar dolar AS saat ini.

Iran diperkirakan akan menjadi tumpuan Afghanistan di era Taliban dalam membangun kembali negaranya karena terbebas dari kemungkinan halangan dari AS.

Sementara itu Pakistan juga telah menawarkan sejumlah proyek bantuan mukai dari militer, pendidikan dan ekonomi.

Ultimatum pemerintahan Taliban agar siapa saja yang memiliki secara tidak sah barang inventarisir pemerintahan harus dikembalikan, kini berbuah manis.

Seorang pilot Afghanistan sebelumnya mengembalikan sebuah helikopter Blackhawk yang dia bawa ke rumahnya di Kunar untuk mengamankan pesawat tersebut dari penjarahan.

Kini pilot tersebut diijinkan untuk kembali bekerja di angkatan udara Afghanistan yang kini dipimpin Taliban.



Post a Comment