Waspada! Stres karena Psywar Pilkada di Medsos Ditambah Jagoan Kalah Picu Penyakit Kronis Ini

2 min read
ilustrasi
BeritaDEKHO - Masih terguncang dengan hasil hitung cepat pemilihan Gubernur DKI? Bagi Anda yang berada di pihak yang kalah, ingatlah bahwa ini bukan akhir dari segalanya.

Steven Stosny, PhD, seorang psikoterapis dari Washington DC menyebut tak sedikit orang yang mengalami 'election stress disorder' (gangguan stres pasca pemilihan umum) karena kandidat yang diunggulkannya kalah dalam hasil akhir.

Padahal sebenarnya ini terjadi dalam setiap pemilihan. "Tiap kali pemilu, orang-orang yang ada di pihak yang kalah selalu dirundung emosi-emosi negatif, mulai dari sedih, bingung dan marah," katanya seperti dilaporkan Web MD.

Namun apapun hasil akhirnya, hidup harus jalan terus. Pria yang mengaku banyak berpengalaman menangani pasien dengan 'election stress disorder' itu mengatakan, untuk kembali hidup normal, kembali fokus pada apa yang Anda anggap penting, terutama yang berkaitan langsung dengan hidup Anda sendiri.

"Pikirkan apa yang bisa membuat hidup Anda lebih baik, dan juga hidup orang-orang yang Anda cintai saja," pesannya.

Sanam Hafeez, PsyD, neuropsikolog yang berpraktik di New York City menambahkan, yang tak kalah penting adalah bersikap tenang. Menurutnya, jika Anda adalah seseorang yang memang rentan terserang cemas atau depresi tetapi juga memiliki kepedulian politik yang tinggi, ini terkadang bisa jadi bumerang untuk Anda.

"Ingatlah, ini bukan akhir dari segalanya. Hal-hal besar dalam hidup Anda tidak akan berubah hanya karena satu orang yang terpilih menjadi pemimpin untuk beberapa tahun ke depan. Anda masih punya kesempatan untuk memilih lagi kelak," tuturnya.

Untuk meredam atau mencegah munculnya perasaan negatif, ada baiknya hindari membicarakan, secara langsung maupun melalui media sosial, hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan kepala daerah dan melakukan kegiatan yang positif. "Misalkan membuat janji makan siang dengan teman yang berpikiran positif atau rencana lain, daripada tenggelam dalam diskusi politik yang malah membuat Anda semakin down," pesannya.

Hal senada juga diungkapkan dr Andri, SpKJ dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera kepada detikHealth beberapa waktu lalu. Stres akibat pemilihan kepala daerah dapat dihindari dengan lapang dada menerima hasil pemilihan, apapun itu serta berpikir positif.

"Semua itu diawali dari persepsi kita, semua diawali dari pikiran kita sendiri. Jika dalam pikiran kita banyak hal positif maka perilaku kita juga akan positif," pesan dr Andri. (sumber/adm)

Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH 

Post a Comment