Persiapan Asian Games 2018

3 min read
BeritaDEKHO - Menpora Imam Nahrawi hari Senin (07/12) sore mengikuti Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018 mendampingi Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktikno dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Jalil di Ruang Rapat Lantai 7 Gedung Menko PMK, Jakarta.

Menurut Menko PMK Puan Maharani yang memimpin jalannya rapat pertama persiapan Asian Games 2018 menjelaskan, nama resmi Asian Games 2018 telah resmi ditetapkan oleh Olympic Council of Asia (OCA). "OCA telah menetapkan nama resmi Asian Games 2018 di Indonesia yakni 18th Asian Games Jakarta-Palembang 2018 yang merupakan pertama kali nama resmi Asian Games di dua kota berbeda dengan lokasi tersebar di empat kota yakni Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Banten," kata Puan Maharani.

"Presiden telah memberlakukan Kepres Nomor 12 tahun 2015 tentang Panitia Penyelenggaraan AG 2018 sedangkan untuk Inpres yang memuat pembagian tugas telah berada dalam tahap finalisasi menunggu ditetapkannya Master Plan Asian Games oleh Ketua Panitia, terkait persiapan beberapa proses administrasi telah dilakukan baik perencanaan program dan kegiatan APBD dan APBN, renovasi pembangunan dilakukan pada venues dan wisma atlet di Gelora Bung Karno dan Wisma Atlet Kemayoran," lanjutnya.

Ditemui ditempat yang sama usai rapat Menpora Imam Nahrawi didampingi Sesmenpora Alfitra Salamm menyampaikan semua yang dilakukan terkait AG 2018 adalah untuk kepentingan nasional. "Hal-hal yang memungkinkan menjadi masalah cukup diselesaikan dengan duduk bersama seperti ini, terkait lelang akan kita tindaklanjuti dengan model cepat, hari Rabu ini (09/12) kita sepakati posko bersama di GBK jadi semua kementerian/lembaga akan kumpul tetapi bukan level menteri setingkat di bawahnya sehingga semua bisa terukur dengan baik, kira-kira ada hitung mundur dari tanggal 18 Agustus 2018 ke hari ini sehingga report mana yang bisa dipercepat terutama penyelesaian infrastruktur atlet village dan venues dengan mempertimbangkan semua opsi yang dinilai baik dan cepat," terang Menpora.

Beberapa pengalaman dan faktor hukum mungkin menjadi bahan masukan teman-teman di Komisi II DPR RI terkait aset pemerintah yang kemudian tiba-tiba beralih ke individu atau swasta."Semoga teman-teman di DPR tidak menjadikan momentum ini sebagai situasi yang mendorong perlambatan tetapi tetap hati-hati dan teliti, saya tidak ingin harapan di Komisi II kemudian memperlambat proses yang ada hal ini yang menjadi semangat pembahasan rakor di sore ini," lanjutnya.

Dikutip dari Kemenpora.go.id, menurutnya Menko PMK telah mendorong seluruh peserta rapat agar bisa berdikusi lebih intensif dengan teman-teman di DPR. "Dari rakor ini yang paling krusial adalah percepatan pembagian tugas kementerian dan lembaga seakan-akan ini menjadi tanggungjawab Kemenpora, Setneg, Menko PMK dan Menkeu padahal di Kepres telah disebutkan kurang lebih ada 16 kementerian/lembaga yang terlibat tetapi untuk memperjelasnya nanti akan ada Inpres yang menjelaskan tugas masing-masing secara detail, saya yakin Rabu ini bertemu level teknis maka semua target yang diharapkan Desember selesai akan terpenuhi," katanya.

Terkait Opening dan Closing Ceremony AG 2018 telah diputuskan bahwa dilakukan di DKI Jakarta. "Opening dan Closing Ceremony di Asghabat telah diputuskan di Jakarta tetapi ada harapan dari masyarakat Palembang karena sama-sama tuan rumah penyelenggaran kenapa tidak penutupan di Palembang, Presiden dan Menko PMK telah memberikan arahan untuk hitung kembali tingkat efisiensi pergerakan manusia dan barang seperti apa hal-hal seperti inilah yang dinamis," terang Menpora.

Sukses penyelenggaraan AG 2018 adalah indikator keberhasilan gerakan nasional revolusi mental, untuk itu seluruh pihak terkait pemerintah, masyarakat, swasta harus lebih berintegritas, beretos kerja dan mengedepankan gotong royong. Selain AG 2018 Indonesia juga akan melaksanakan Asean Paragames 2018, PON Jabar 2016 dengan mempertandingkan 80 lebih cabang olahraga, Tafisa 2016 dan penyiapan kontingen Olimpiade 2018. (red2)

Post a Comment